BERITA BOHONG ATAU BENAR YANG PENTING BERITA PERCAYA GA PERCAYA TERSERAH ANDA POKOKNYA BERITA

Selamat Datang Di BBB | Berita Bohong Blogspot. Jangan Lupa Untuk comment Nya Di Blog Saya Yah :D



Indonesia Version
Indonesia telah menjadi duri untuk Astro selama beberapa tahun belakangan ini tetapi dapat segera datang ke sebuah akhir.

The "perdagangan membeli" dan "membeli" panggilan analis pada Astro telah memiliki banyak untuk dilakukan dengan tanggal 1 September luput untuk mempertahankan lisensi dengan merek dagang PT Direct Vision (PDTV).

Datang 1 September, perizinan kesepakatan antara Astro dan TV-Indonesia membayar mitra usaha patungan, PTDV berakhir.

Masalah di Indonesia, sejak pertama usaha pada tahun 2006, telah kehabisan. Ada awal telah berharap untuk Astro untuk memegang 51% saham dalam joint venture, tetapi ini kemudian dikurangi menjadi 20% yang abstrak, dan sekarang, bahkan 0%

Dalam 3 tahun terakhir, Astro telah terjadi RM241mil dalam kerugian, RM92.4mil bersemangat dalam menulis dan RM203mil di Indonesia untuk mendukung biaya.


Astro tidak memiliki pilihan tetapi untuk memutuskan pada strategi Indonesia sebagai merek kontrak dengan PT Direct Vision segera berakhir. Kebanyakan analis berpendapat bahwa Astro adalah kemungkinan untuk panggilan dengan PTDV seri itu, sebagai salah satu kehabisan perjalanan dari masalah regulasi dan cekung biaya.

Astro telah forking out RM20mil per bulan untuk beberapa tahun terakhir dan sejauh ini telah mengumpulkan burgeoning RM536mil.


Ia pasokan saluran dan program dan konten juga menyediakan dukungan teknis untuk PTDV. Astro PTDV juga memungkinkan untuk menggunakan merek Astro di harapan untuk mendapatkan 20% pancang di PTDV.

ENGLISH VERSION



Indonesia has been a thorn for Astro over the last few years but this could soon be coming to an end.

The “trading buy” and “buy” calls analysts have on Astro have a lot to do with the Sept 1 expiry date for its current trademark licensing with PT Direct Vision (PDTV).

Come Sept 1, the licensing agreement between Astro and its Indonesian pay-TV joint venture partner, PTDV ends.

The troubles in Indonesia, since its first venture in 2006, have been endless. There had been initial hopes for Astro to hold a 51% shareholding in the joint venture, but this was later reduced to a notional 20%, and now, maybe even 0%

In the last 3 years, Astro has incurred RM241mil in losses, RM92.4mil in write offs and RM203mil in support costs for Indonesia.


Astro doesn’t have a choice but to decide on its Indonesian strategy as its branding contract with PT Direct Vision expires soon. Most analysts opine that Astro is likely to call it quits with PTDV, as its been an endless journey of regulatory problems and sunken costs.

Astro has been forking out RM20mil per month for the last few years and has so far invested a burgeoning RM536mil.


It supplies channels and programming content and also provides technical support to PTDV. Astro also allows PTDV to use the Astro brand in the hope of acquiring a 20% stake in PTDV.

0 comments:

-

Followers

Blog With Me

News & Media Blogs - BlogCatalog Blog Directory DigNow.org

Clock

Latest Comment